Our Blog post image goes here

Kunjungan Industri (NGANTRI 2021). Dalam rangka melihat dinamika perkembangan UMKM berorientasi  Agribisnis, dilakukan kunjungan dibeberapa UMKM di Solo Raya. Kegiatan dilakukan dalam upaya menemukan nilai-nilai kebaruan (inovasi) dan nilai keberlanjutan UMKM tangguh yang mampu bertumbuh dan berkembang dengan kemampuan beradaptasi pada perubahan di era disruption.

Berdasarakan diskusi yang dilakukan antara dosen Magister Agribisnis FP-UPNYK dengan beberapa pemilik UMKM, antara lain dengan Pak Agung pemilik Kifa Bakeri, Pak Suhadi pemilik Rachma Sari Group dan Pak Pomo pemilik Agrowisata Amanah didapatkan berbagai nilai dari unik daya tahan dan daya tumbuh dari UMKM. Daya tahan merupakan bentuk varian pokok dari bisnis yang berorientasi Agribisnis, pasti dibutuhkan hanya perlu melakukan adjustment bahkan beberapa produk vital dapat berkembang menjadi lebih besar.

Pelaku UMKM harus memiliki karakter yang unggul untuk bertahan dan mengembangkan UMKM nya, menjalankan UMKM harus memiliki karakter kerja keras, cerdas, tuntas, dan ikhlas, menurut istri pemilik Amanah Agrowisata. Dari pengamatan kita, UMKM harus memiliki modal yang cukup kuat dalam mengantisipasi risiko-risiko yang paling buruk. Beberapa UMKM tidak mampu menghadapi risiko paling buruk karena keterbatasan modal, sedangkan beberapa UMKM lainnya mampu bertahan dan bertumbuh karena tingkat keyakinan akan kemampuan bersaing dan keunikan produknya sehingga dengan modal yang tersedia mampu berkembang dan sustain. Misalnya, keunikan nilai yang didapatkan dari Kifa Bakery adalah memberikan brand sebagai perusahaan roti yang menyediakan kue hantaran sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya dengan menu mewah dan harga terjangkau.

Nilai-nilai lain yang ditemukan adalah selalu berinovasi dengan produk yang berbeda dengan varian produk yang bersifat substitusi atau klompementer. Mengapa hal ini perlu dilakukan, karena suatu produk pasti memiliki waktu tertentu untuk tumbuh secara optimal kata pak Suhadi, sehingga ketika produk menunjukkan adanya penurunan harus diantisipasi dengan menciptakan produk lainnya yang dapat mendukung atau menciptakan produk unggul lain. Model produk baru bisa bersifat substitusi atau komplementar produk sehingga dapat mempertahankan, mengembangkan, dan menghasilkan produk unggulan lainnya.

Strategi untuk menjaga sustainability UMKM perlu ditempuh banyak cara dengan memanfaatkan potensi lokal, sumberdaya lokal untuk dimasukkan pada program pengembangan UMKMnya. (bwid_25/10/21)